Juli 2024 pagi hari saya mendapatkan kabar bahwa kakak sedang dalam kondisi krisis di salah satu rumah sakit di Malaysia, keluarga mengabarkan saya yang berada di Jakarta untuk mempersiapkan mental dan segera datang menjenguk karena kondisi kakak sudah sangat buruk. 

Nama Kakak Eddy Chandra, shio naga, kelahiran tahun 1976. Selama lebih dari 20 tahun kakak menderita penyakit ginjal, liver (hepatitis) dan sesak napas, sehingga cukup sering pergi berobat. Di awal tahun 2024, suatu kali ketika kakak mengendarai motor, dia merasa seakan-akan ada sesuatu yang duduk dibelakangnya, tepat setelah kejadian itu, kondisi kakak semakin memburuk. Kakak pernah mengalami dua masa krisis yang sangat berbahaya. Di bulan Juli 2024, kakak mengalami masa krisis yang ketiga kalinya, saat itu kondisi kakak sudah sangat parah, dia mengalami Ventricular fibrillation (gangguan irama jantung) hingga seluruh wajah kakak seakan terlihat sangat gelap. Dokter sudah beberapa kali berupaya memperbaiki masalah jantungnya, namun tetap tidak teratasi sampai akhirnya kakak tidak sadarkan diri. Namun sebelum kejadian tersebut, kakak sempat memberikan pesan perpisahannya kepada saudara-saudara lainnya. 

Mendengar kondisi kakak, saya sangat panik dan sedih. Saat itu saya sedang bertugas relawan di Jakarta Bodhi Meditation, saya pun ikut mempersiapkan hal-hal untuk perpisahan dengan kakak, seperti pakaian dan kalung doa untuk kakak kenakan jika dimakamkan, selain itu saya juga mempersembahkan 7 pelita atas nama kakak dan juga penagih hutang karma kakak. Saya juga mensponsori rupang Bodhisattva Ksitigarbha atas nama kakak. Saya berpikir, meski kakak akan meninggal, saya berharap kakak dapat meninggal dalam keadaan baik, jangan terlalu menderita. 

Selain mempersiapkan hal-hal ini, sukarelawan lain di Jakarta Bodhi Meditation juga mengajak saya untuk berdoa bersama untuk kakak, saat itu kami melantunkan mantra hati Buddha Pengobatan. 

Dalam kecemasan dan kepanikan, keajaiban terjadi; di jam 12 tengah malam yang sama, kondisi kakak pulih membaik, kakak pun sudah boleh keluar dari ruang ICU. Keesokan harinya, setibanya saya di rumah sakit kakak sudah sadar, kemudian suami saya mengalungkan kalung doa ke leher kakak, dan ajaibnya seketika wajah kakak langsung tampak bercahaya. 

Kakak bercerita mengenai hal yang dialaminya selama masa krisis. Sekitar setengah tahun belakangan dia sulit untuk tidur nyenyak, dia sering kali bermimpi bertemu dengan almarhum sanak keluarga yang sudah meninggal, salah satunya juga ada pengasuhnya, dalam mimpi mereka bercerita seperti waktu dulu, bahkan ada sanak keluarga yang ingin mengajaknya pergi; ini bisa menandakan sesuatu yang buruk. Namun setelah mengenakan kalung doa, kakak bisa tidur lelap tanpa gangguan mimpi dari sanak keluarga yang sudah meninggal. 

Terima kasih Buddha dan Bodhisattva serta Grandmaster JinBodhi menolong dan memberkati kakak melalui masa krisisnya, saat ini kakak sudah keluar dari rumah sakit dan hanya perlu rawat jalan, berkonsultasi ke dokter satu bulan satu kali. Terima kasih Grandmaster JinBodhi.

Disclaimer:
◎ Sharing ini adalah pendapat pibadi masing-masing individu. Ini tidak mewakili sudut pandang Bodhi Meditation maupun Halaman Facebook-nya. Manfaat dari latihan bervariasi untuk setiap individu.

Mengetahui informasi lebih lanjut mengenai:
🔴 Persembahan Pelita
🔴 Memuliakan/Sponsor Rupang 
🔴 Produk Zen Grandmaster JinBodhi 
Silakan menghubungi Jakarta Bodhi Meditation Center:
(021) 2907-0735 atau whatsapp +62 878-9123-6336