Selama masa pandemi sampai sekarang. Saya selalu dengan tekun mengikuti kegiatan melantunkan doa bersama dan telah merasakan manfaatnya.
Pada pertengahan bulan Mei, mama saya tiba-tiba jatuh sakit. Ia mengalami demam dan sudah beberapa hari suhu tubuh nya pun tidak turun. Kami sebagai anak-anaknya sangat panik dan khawatir mendengar berita tersebut.
Saya sangat sedih karena mama saya tinggal dengan kakak perempuan saya di kota yang berbeda, dan pada saat itu sedang diberlakukan PSBB disana, yang menyebabkan tidak adanya penerbangan ke kota Pontianak.
Di Jakarta, saya sendiripun setiap hari selalu melantunkan doa untuk mama dan tidak lupa mempersembahkan pelita, memohon kepada Buddha Bodhisatvva agar mama cepat pulih kembali. Seminggu setelahnya, saya mendapatkan kabar bahwa kondisi kesehatan mama sudah jauh membaik.
Saya dan suami pun melakukan video call untuk melihat kondisi mama dari Jakarta. Terlihat bahwa mama sudah dapat tersenyum kembali. Iapun untuk pertama kalinya dapat mengenali dan menyebutkan nama suami saya. Karena sebelumnya memang mama sudah sulit untuk berbicara dan tidak mengenali anak cucunya.
Di bulan Juni yang lalu, saya pun juga telah melihat perubahan dari suami saya, yang dulunya merupakan sosok yang mudah marah. Sekarang telah menjadi sosok yang lebih sabar dan bisa diajak bercanda. Kehidupan keluarga kami sekarang berubah menjadi lebih harmonis dan bahagia.
Sangat berterima kasih kepada Shifu dan Buddha Bodhisatvva